6 Potret Sajian di Drakor Yang Bikin Lee Chae Min Merem Melek, Awas Ngiler Betulan
3 mins read

6 Potret Sajian di Drakor Yang Bikin Lee Chae Min Merem Melek, Awas Ngiler Betulan

Drama Korea berjudul Bon Appétit, Your Majesty telah mencapai episode kedelapan, menggugah rasa penasaran penonton dengan alur cerita yang kaya akan tema kuliner. Mengisahkan perjalanan Chef Yeon Ji Young, yang terjebak di era Joseon, drama ini menghadirkan pertemuan antara tradisi dan inovasi dalam dunia masakan.

Sepanjang episode, penonton disuguhkan dengan karakter Raja Lee Heon, yang dihidupkan oleh Lee Chae Min. Karakter ini menjadi penggemar berat makanan, terpesona oleh kemampuan memasak Yeon Ji Young yang modern namun tetap mengedepankan bahan lokal.

Para pembuatnya, termasuk sutradara Jang Tae Yoo, tidak hanya fokus pada cerita, tetapi juga secara serius meneliti aspek kuliner yang akan ditonjolkan. Menu yang dihadirkan juga sangat memperhatikan ketersediaan bahan yang ada di masa lalu, memperlihatkan dedikasi tim produksi.

Sutradara tersebut menjelaskan bahwa walaupun beberapa hidangan yang disajikan terlihat modern, chef menggunakan bahan-bahan lokal yang umum, seperti doenjang dan ginseng. Hal ini menunjukkan bagaimana dengan teknik yang tepat, bahan sederhana bisa menjadi hidangan yang istimewa.

Pentingnya Aspek Kuliner dalam Cerita

Setiap episode menekankan betapa pentingnya makanan dalam kehidupan sosial dan budaya, terutama dalam setting kerajaan. Melalui makanan, karakter-karakter dalam drama ini berinteraksi dan menunjukkan emosi mereka.

Selain itu, makanan juga menjadi simbol kekuasaan dan status sosial di zaman tersebut. Dengan menonjolkan hidangan-hidangan yang menggoda, drama ini membawa penonton untuk merasakan betapa istimewanya pengalaman kuliner di dunia Joseon.

Raja Lee Heon, misalnya, bukan hanya penguasa, tetapi juga seorang yang memiliki rasa ingin tahu terhadap dunia luar. Ia terpesona oleh hidangan yang dihadirkan oleh Yeon Ji Young dan menjadikannya sebagai hubungan emosional.

Ini menunjukkan bahwa di balik setiap hidangan tersembunyi cerita dan makna yang jauh lebih dalam. Bahwa makanan bukan sekadar penyambung perut, tetapi juga penyambung hubungan antar manusia.

Inovasi dalam Penyajian Makanan dan Teknik Memasak

Dalam drama ini, terlihat jelas bagaimana inovasi menjadi kunci dalam menyajikan makanan. Setiap hidangan bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga karya seni yang diciptakan dengan penuh perhitungan dan perhatian.

Penggunaan teknik memasak modern yang digabungkan dengan bahan lokal menjadi salah satu daya tarik dari drama ini. Hal ini menggugah imajinasi penonton untuk mencoba berbagai kombinasi rasa baru.

Contohnya, ketika Yeon Ji Young membuat pasta, ia menggunakan doenjang sebagai salah satu bahan utama. Ini adalah perpaduan yang menarik antara masakan barat dan timur, menghasilkan cita rasa yang unik dan lezat.

Paduan antara teknik barat yang modern dan bahan lokal membuat setiap hidangan di drama ini berwarna dan menggugah selera. Penonton tidak hanya diajak untuk menikmati visualnya, tetapi juga kehilangan diri dalam rasa yang dihadirkan.

Pesan Moral Melalui Masakan dan Tradisi

Di luar sekadar hidangan, drama ini juga mengajarkan nilai-nilai moral yang penting. Melalui karakter Yeon Ji Young, penonton bisa melihat bagaimana dedikasi dan kerja keras dapat membuahkan hasil yang manis.

Pentingnya menghargai tradisi juga ditekankan dengan kuat. Menggunakan bahan lokal yang telah ada sejak lama, drama ini mengajak penonton untuk mencintai dan menjaga warisan kuliner bangsa.

Pesan lain yang disampaikan adalah tentang keberanian untuk berinovasi. Meskipun terikat pada tradisi, karakter dalam drama ini tetap berusaha menciptakan sesuatu yang baru dan menarik, menunjukkan bahwa perubahan bisa membawa kebaikan.

Drama ini mengajak penonton untuk melihat makanan sebagai lebih dari sekadar sumber nutrisi; itu adalah medium untuk menyampaikan cerita, membangun hubungan, dan menciptakan kenangan. Makanan, dalam konteks ini, menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, serta tradisi dengan inovasi.