Bootcamp AKTIF 2025 Akselerasi Sineas dan Animator Muda Masuk Pasar Dunia
4 mins read

Bootcamp AKTIF 2025 Akselerasi Sineas dan Animator Muda Masuk Pasar Dunia

Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif baru-baru ini menggelar program Akselerasi Kreatif (AKTIF) untuk subsektor film dan animasi. Acara ini berlangsung dari tanggal 21 hingga 23 November 2025 di Jakarta, bertujuan untuk memperkuat kapasitas sineas muda serta memperluas akses distribusi karya film baik di pasar domestik maupun internasional.

Dalam beberapa tahun terakhir, industri film Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan. Hingga pertengahan November 2025, jumlah penonton film Indonesia tercatat mencapai sekitar 65 juta, yang menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap film lokal semakin meningkat.

Tak hanya itu, pada tahun 2025, jumlah film nasional yang dirilis di bioskop mencapai 178 judul. Hal ini menjadi bukti bahwa industri perfilman di Tanah Air terus berkembang dan bertransformasi.

Strategi Pemasaran dan Distribusi yang Lebih Terarah untuk Sineas Muda

Deputi Bidang Kreativitas Media, Agustini Rahayu, menekankan pentingnya penguatan strategi pemasaran dan distribusi untuk meningkatkan akses dan keberlangsungan karya film. Hal ini dianggap penting untuk mendorong para sineas muda agar dapat bersaing dan berkontribusi lebih jauh di industri perfilman.

“Kita perlu terus memperkuat momentum positif yang ada dan berfokus pada cara pemasaran yang lebih strategis,” kata Deputi Ayu dalam sambutannya. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendukung pengembangan kreator film lokal.

Program AKTIF tidak hanya sekadar memberikan pelatihan, tetapi juga dirancang untuk mendorong hilirisasi karya film menjadi produk bernilai ekonomis. Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa film tidak hanya sekadar hasil kreasi, tetapi juga investasi yang memiliki potensi keuntungan di pasar.

Kualitas dan Talenta Sineas Muda Indonesia yang Menjanjikan

Deputi Ayu juga menyoroti tantangan dalam menemukan dan memetakan talenta unggul di kalangan sineas muda. Meskipun banyak dari mereka memiliki kualitas luar biasa, seringkali mereka tidak terhubung dengan kebutuhan industri yang lebih luas.

Oleh karena itu, kementerian terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengidentifikasi dan merancang solusi atas tantangan yang ada di tingkat lokal. Ini akan menjadi salah satu langkah penting dalam membangun ekosistem perfilman yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Dengan mengadakan bootcamp berkelanjutan, pemerintah berharap dapat menyiapkan generasi sineas berikutnya menjadi artis yang tidak hanya kreatif, tetapi juga memahami aspek komersial dari industri film.

Kesempatan Promosi dan Jaringan Internasional untuk Kreator Lokal

Peserta program AKTIF terdiri dari komunitas kreatif dan rumah produksi yang telah menyiapkan karya-karya inovatif. Dari 61 pendaftar yang mengikuti seleksi, hanya 35 karya terpilih untuk mengikuti bootcamp yang diadakan.

Program ini juga menonjolkan talenta dari berbagai daerah yang memiliki potensi kuat, tetapi membutuhkan dukungan dalam hal distribusi dan model bisnis. Fokus ini menegaskan pentingnya jaringan di dalam dunia perfilman untuk membuat karya-karya lokal dikenal secara global.

Tiga karya terbaik dari bootcamp ini berkesempatan untuk mendapatkan fasilitas promosi di ajang JAFF Market dan Asia TV Forum & Market di Singapura. Ini merupakan langkah strategis untuk membawa film Indonesia ke kancah internasional dan memperkenalkan potensi kreatif yang dimiliki.

Peran Penting Materi Praktis dan Profesional dalam Bootcamp

Kementerian Ekraf melalui program ini berupaya menjembatani hubungan antara proses produksi dan distribusi. Direktur Film, Animasi, dan Video Kementerian, Doni Setiawan, menjelaskan bahwa banyak karya berkualitas tinggi yang tidak pernah sampai kepada penontonnya.

“AKTIF menjembatani gap tersebut dengan menawarkan materi praktis dari para profesional industri. Kami percaya bahwa dengan dukungan ini, para sineas muda akan lebih siap menghadapi tantangan pasar,” ujarnya.

Program ini tidak hanya berfokus pada aspek seni, tetapi juga pada pemahaman terhadap distribusi dan promosi sebagai faktor penting dalam keberlanjutan karya. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperkuat subsektor film dan animasi sebagai bagian dari ekonomi kreatif yang berdaya saing.

Bootcamp ini diselenggarakan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak seperti Rangkai, Cinema Poetica, dan Metra TV. Dengan sesi intensif yang membahas berbagai aspek krusial dalam rantai nilai perfilman, peserta diajak untuk menggali lebih dalam mengenai industri ini.

Melalui pelatihan yang mendalam tentang legal distribution, strategi promosi, storytelling, dan teknik pitching, para peserta diharapkan siap untuk menjalankan proyek-proyek film di masa depan. Selain itu, keterlibatan praktisi profesional sebagai pemateri memberikan wawasan nyata tentang industri yang tengah berkembang pesat.

Secara keseluruhan, program AKTIF menunjukkan bahwa sineas muda Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Dengan dukungan yang tepat, mereka bisa mencapai kesuksesan di tingkat internasional dan membawa nama bangsa ke panggung global.